Misionaris
SVD pertama di Cina
Pelindung
Paroki Telok-Katingan.
"Saya
sudah menjadi lebih dari seorang cina daripada Tirol, dan juga dalam sorga saya
ingin tetap menjadi seorang cina".
Freinademetz lahir pada tanggal 15 April 1862 di Oies/Abtei merupakan anak keempat dari Giovanmattia dan Anna Maria Freinademetz ,ia tinggal di Tirol selatan dalam keluarga katolik yang saleh. Selama studinya dan tiga tahun di San Martino, Freinademetz selalu merasakan panggilan untuk menjadi seorang misionaris. ia di tahbiskan sebagai imam praja pada 25 Juli 1875, namun kemudian ia memutuskan untuk menghubungi Arnold Janssen, pendiri Society rumah misi SVD di Steyl, Belanda. Dengan izin dari orang tuanya dan uskupnya, ia pindah ke Steyl pada bulan Agustus 1878, di mana ia menerima pelatihan sebagai seorang misionaris.
Pada tanggal 2 Maret 1879 ia dan P. Johan Baptist Von Anzer
berlayar ke Hong Kong, mereka tiba lima minggu kemudian. Mereka tinggal di sana selama dua tahun. Pada tahun 1881 setelah belajar bahasa dan
budaya cina Mereka pindah ke Selatan provinsi Shantung bahwa
mereka ditugaskan. Pada saat
kedatangan mereka, ada 12 juta orang yang hidup di provinsi ini,
dimana 158 orang telah dibaptis. Ia berkarya
di cina tanpa pernah kembali ke eropa sampai wafatnya pada tanggal 28 Januari
1908 di Taiki, dan kemudian pada tanggal 19 Oktober 1975 di gelari Beato
oleh Paus Paulus VI dan pada tanggal 5 Oktober 2003 di gelari kudus
bersama Arnoldus Janssen oleh Paus Yohanes Paulus II dan pestanya
dirayakan pada setiap tanggal 29 Januari.
St. Josef Freinademetz
sangat yakin bahwa karya pewartaannya dapat berhasil kalau ia menjadi seorang
cina. Karena itu langkah pertama yang ia lakukan adalah mengganti namanya
menjadi Fu Shen-Fu (Fu : Selamat dan Shen-Fu: Bapa rohani): "Bapa
Keselamatan". Selanjutnya ia memakai kepang rambut, mantol guru cina
menggantikan jubah iman, seluar putih ala turki, kaos kaki putih dan sepatu
dari bulu kempa. Berikut hal yang terpenting adalah merubah manusia batinnya
yakni mempelajari cara pandang, adat - istiadat cina, kebiasaan - kebiasaan
serta sifat dan pembawaan orang cina. Setelah sekian lama belajar menguasai
bahasa dan budaya cina, Josef Freinademetz menulis kepada keluarganya pada
tanggal 9 Februari 1892 : "saya
sudah menjadi seorang cina daripada seorang Tirol, dan juga dalam sorga saya
ingin tetap seorang cina".
St. Josef Freinademetz mengajar
dan mengajak kita untuk belajar menghargai budaya orang lain. Gereja katolik
mendorong diadakan inkulturasi untuk membantu orang menghayati iman katolik
dengan lebih baik. St Josef Freinademetz telah mengajarkan kepada kita bahwa untuk menghargai dan
mencintai orang lain secara utuh maka kita harus menyelami budayanya dan
adat istiadatnya.
- Suara Gembala, warta Paroki Santa
Maria (Keuskupan Palangka Raya) Tgl, 29 Januari 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih sudah berkunjung kawan.
Mohon Meninggalkan Jejak dengan Berkomentar.
Salam Blogger !!
TUHAN Memberkati Kita Semua...